Tipe-tipe
Ekosistem
Ekosistem
akuatik (air)
A. Ekosistem air tawar
1). Ekosistem air tawar Lotik : airnya
berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contoh dari ekosistem air tawar
lotik sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya :
Sungai,
dan selokan.
Sungai merupakan contoh ekosistem
air tawar lotik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 275)
2)
Ekosistem air tawar lentik : airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak
mengalir. Contohnya : Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut.

Gambar. 2

Gambar. 2
Hutan Rawa Gambut
Danau Toba
Sumber :
http://katakdankodokbersaudara.files.wordpress.com/2009/05/danau-toba.jpg
Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus.
b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton.
Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus.
b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton.
c)
Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer
pada bagian dasarnya.
B. Ekosistem Laut
Ekosistem laut dibagi menjadi tiga
zona,
yaitu zona litoral, zona laut
dangkal, dan zona pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 :
275).
Ekosistem
laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu :
1)
Zona litoral.
a) Ekosistem Estuari
Merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai
dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut pantai lumpur.
Estuari
mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan
laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut. Beberapa
organisme laut melakukan perkambangbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang
dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak terdapat di wilayah Jawa,
Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Gambar. 5
Estuari
b) Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem dengan deburan ombak yang konstan dan terkena
paparan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasi ada yang berbentuk terna atau
membentuk perdu atau pohon. Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang
lunak dan tidak berkayu, misalnya rumput, kangkung, dan pisang.
c) Ekosistem Pantai Batu
Tersusun dari komponen abiotik berupa batu-batuan kecil
maupun bongkahan batu yang besar. Organisme yang terdapat pada pantai batu
seperti ganggang Eucheuma dan Sargassum.
Ekosistem
Pantai Batu
Sumber
:http://img.photobucket.com/albums/v417/sandro_utji/Didesa%20Resort/DCP_0671.jpg
2)
Zona Laut Dangkal
a) Ekosistem Terumbu Karang,
Hanya dapat tumbuh di dasar peraiaran yang jernih, terumbu
karang terbentuk dari rangka hewan Coelenterata. Organisma yang terdapat pada
ekosistem ini adalah kelompok Porifera, coelenterata, ganggang, beberapa jenis
ikan, serta udang.
Ekosistem
terumbu Karang
Sumber
: Aryulina, Diah (2007 : 276)
3)
Zona pelagik.
a) Ekosistem Laut Dalam
Merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berda pada
kedalaman 76000 m dari permukaan laut. Sehingga tidak ada lagi cahaya matahari,
oleh karena itu produsen utama di ekosistem ini merupakan organisme
kemoautrotof.

Gambar. 8

Gambar. 8
Ekosistem Laut Dalam
Sumber: http://images.aad.gov.au/img.py/1e10.jpg
Diposkan
oleh Yolla Martina Bastian di Minggu, April 11, 2010.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar